Sabtu, 22 Desember 2018

Pandji Pragiwaksono World Tour Yogyakarta Review (SPOILER ALERT)

2 Desember yang lalu, saya berkesempatan untuk menonton Stand Up World tour nya Pandji yang, ke...? Berapa ya? 3 sih kayaknya, MB (Mesakke Bangsaku), JB (Juru Bicara), Pandji Pragiwaksono. Dan specialnya yang ke 5. Ditambah BTT (Bhineka Tunggal Tawa) sama MDB (Merdeka Dalam Bercanda). Saya pernah nonton JB sama Pandji Pragiwaksono. Dua-duanya di Jogja.

Okey, by the time saya nulis ini, sekarang pukul 02.13 dini hari tanggal 23 Desember, jadi ya sudah lumayan lupa soal bit-bit yang dibawakan. Oya!! Sebelumnya, saya ingatkan, buat yang belum nonton, SPOILER ALERT. Nonton film di spoilerin sebenernya gapapa. Nonton Stand Up di spoilerin lebih parah sih, karena unsur kejutan itu salah satu kunci ketawa penonton. Kalo nggak terkejut sama punchline nya, yah, susah deh ketawanya. Okey, anyway, Tournya bang Pandji juga tinggal 2 doang, Bali sama Jakarta, jadi buat yang beli tiket sebagian besar udah pada nonton semua ya. Okey, kebanyakn bacot, langsung saja cuss ke review. Ini yang di Jogja ya.


1. Durasi

Kalau kalian ngikutin yutub atau sosmednya bang pandji, yang membedakan antara kota satu dengan yang lain adalah.. gak ada. Yang beda materinya cuma Jakarta, katanya juga beda dikit. Tetapi.. kalau ngelihat Yutubnya Bang Pandji, kayaknya emang durasinya tiap kota kurang konsisten. Dan memang dimaklumi apalgi mungkin list premise nya banyak banget, ya ngapalinnya juga susah, dan harus adaptasi ke penonton. Kalau di Jogja sendiri, bang Pandji Stand Up sekitar 3 jam. Itu cukup lama lho haha. Tapi saya seneng sih, karena ya, karena nyaman aja nontonnya.

2. Venue

Secara Venue, jujur, ini kalah jauh sama jaman JB dulu. Waktu JB, tempatnya nyaman banget, sound, nyaman, tempat duduk nyaman, kayak bioskop tapi gedenya segede 5 studio. Tempat duduknya juga berundak gitu. Waktu JB, kalo yang di Jogja pasti tau nih, tempatnya di Aula Sanata Dharma. Kalo yang kemarin Pandji Pragiwaksono, itu di Convention Hall Sahid Hotel, yang di Jalan Seturan. Ya keliatan lebih mewah sih, tapi jujur, kesannya kayak seminar, dan soundnya, haduh, parah. Padahal saya dapet tiketnya yang GOLD. Tapi saya tetep ketawa kok.

3. Materi

Jujur saya udah lupa cukup banyak materi-materi apa aja yang dibawain bang Pandji. Tapi, dibandingin JB, yang ini Jauh, Jauh, Jauh lebih enteng haha. Maksudnya, keliatan banget yang ini tuh, lebih friendly buat otak ya, juga tentunya buat bang Pandji sendiri haha. Karena waktu JB tuh keknya ngomongin Ganja, ngomongin 98, ngomongin sensor, ngomongin orang utan, yang notabene, kebanyakan orang, wawasannya ga sedalem itu. Sehingga, bang Pandji, harus ngejelasin dulu apa yang mau disampaikan. Kalau yang ini, keknya keresahannya bener-bener keresahannya bang Pandji, bener-bener sesuatu yang ada di sekitarnya bang Pandji. Yang paling nempel di otak saya adalah Tikus Anjing sama Pembandingan antara Playboy dan Pelaku Pelecehan Seksual, itu nempel terus, ga bisa lupa haha. Dan, seperti biasa, komedi nya bang Pandji itu, tidak absurd, tapi kadang ada unsur exaggerating-nya kayak bitnya Dipo. Bitnya Dipo intinya adalah menjelaskan perilaku Dipo yang aneh. Salah satunya waktu Dipo dibawa ke Yayasan kankernya bang Pandji. Disitu, Dipo waktu kenalan ke anak-anak yayasan kankernya, bilang : NAMAKU DIPO, AKU SEHAT. Disitu saya merasa ah masa sih kek gitu, terus reaksi setelah Dipo ngomong gitu, saya sih ga percaya juga, tapi ah ya saya ketawa juga, hebatnya bang Pandji. Tapi ya kalo dipikir2, tiap turnya bang Pandji ada materi Dipo, dan semuanya aneh-aneh. Jadi ya penonton kayaknya juga udah ga curiga lagi Dipo seaneh itu haha. 

Dan Riffingnya bang Pandji, gilak, kayaknya banyak banget haha. Dibandingin sama komik yang pernah saya tonton, Riffingnya bang Pandji waduh, banyak banget. Saya gainget mana aja. Tapi saya inget salah satunya yang ketika dilempar pertanyaan, terus pada hening, terus bang pandji ngomong apa gitu. Itu riffingnya ada juga di JB. Terus biasalah, riffing asal penonton. Yang menarik dari Riffingnya bang Pandji, kayaknya, emang udah diperkirakan jawabannya. Saya inget banget, kayaknya waktu itu bang Pandji menanggapi Riffing yang tidak sesuai dengan suara penonton. Saya cukup yakin waktu itu yang diomongin bang Pandji, penonton ga ada yang nyaut soal itu. Tapi ya, tetep aja, lucu.

Selain itu Bang Pandji cerita masa kecilnya, waktu orang tuanya belum menikah. Itu lucu sih, soalnya buat ngedeskripsikan ibunya yang thug life itu bang Pandji pakek lagu Thug Life yang biasa dipake di meme. Orisinal sih itu haha. bang Pandji juga cerita masa SMAnya di Gonzaga, bagaimana jadi minoritas dimana seharusnya dia mayoritas. Oya, dan ada bit soal Jogja di awal haha. Ketahuan banget bang Pandji risetnya cuma dari koran haha. Dari sekian banyak isu yang terjadi di Jogja, masa mbawain isu ada Superindo baru di Sleman.

Secara overal sih, saya merasa bang Pandji adalah wise man yang berstand up comedy haha. Karena ya entah kenapa yang dibawain itu akhirnya dibawa yang ke klise klise, kayak mayoritas minoritas, atau karena perceraian orang tuanya, bang pandji jadi sering berteman dengan dua kubu yang berseberangan. Lucu sih, ya kalo ga lucu sih aneh, tiketnya mahal. Tapi, kalau dengan pesona wise man, membawa materi yang ringan-ringan ya, ya jadinya juga ringan haha. Maksudnya ga ada opini yang nakal dari Pandji. Semua bit kayaknya cuma didukung oleh kemampuan story tellingnya yang luar biasa sih. Selebihnya, gak ada opini yang bikin 'oh iya ya'. Bang Pandji tu lebih ngasih wawasan baru dibanding memberi sudut pandang baru. Menurut saya pribadi lhoh ya. Dan itu emang dari dulu kayak gitu. 

KESIMPULAN

Bang Pandji adalah stand up comedian terlaris di Indonesia, tapi, dengan kelarisannya, harusnya bang Pandji bisa lebih nakal dan lebih dark. Tapi kalau memang bang Pandji seperti itu ya apa mau dikata. Mungkin kebanyakn gaul sama pak Anies ini haha. 

Secara Lucu, emang lucu banget, ya 10/10. Secara venue 4/10. Secara Materi 7/10. 

Tidak ada offense, tapi kalau bang Sammy Notaslimboy bikin acara di hari yang sama dengan bang Pandji, saya jelas akan pilih bang Sammy haha. Karena opininya yang nakal. 




Selasa, 06 November 2018

Alur bermain tinder yang tidak menyalahi norma-norma yang berlaku


Tips ini untuk jomblowan, kalau yang jomblowati mau baca tentu sangat dipersilahkan

Tinder sudah bukan nama yang asing lagi buat kita-kita pemuda yang sudah diusia matang. Ya, Tinder adalah social media yang dikhususkan untuk mencari orang yang mau sama kita.

Mungkin buat kalian yang sudah dari bawaannya gampang dapet pasangan, (tidak seperti kita-kita ini manusia haus kasih sayang), tidak mengerti bagaimana cara kerja Tinder. Cara kerja tinder sangat simple, kalian akan disodorkan foto foto secara sekuensial berdasarkan lokasi terdekat, kemudian jika anda sreg dengan orang tersebut berdasarkan fotonya, anda boleh swipe kanan, artinya yes. Kalau dirasa orang tersebut lebih mirip dengan mantan anda, anda boleh swipe kiri, artinya no. Lanjut terus sampai kalian tidak boleh swipe lagi.

Kalian akan dapat berkomunikasi jika dan hanya jika yang kalian swipe kanan, juga meng swipe kanan kalian. Yang terjadi namanya adalah match. Kalian bisa mulai berkontak dengan si doi setelah match.

Terdengar Simpel dan mudah ya? Asik, berarti kita bisa gampang dapet jodoh dong?

Sayangnya, tidak semudah itu. Mau sebaik apapun anda, segentleman apapun anda, seberprestasinya anda, jika foto yang anda pasang tidak lebih baik dari foto presiden dan wakil presiden kita, ya kalian akan tetap susah dapat pasangan.  Anda mau juara robotic di korea, atau menang lomba debat kusir coki muslim, kalau foto anda burem, ngga jelas, ramai-ramai, ya susah. Foto yang baik pada tinder itu ibarat kesehatan ekonomi dalam pemilihan umum presiden.  Kalau ekonomi bagus, rakyat mungkin akan coblos, kalau foto tinder bagus, mungkin doi akan swipe kanan.

Setelah match dengan si doi, bukan berarti kalian sudah selesai. Menurut pengamatan gembel saya, jumlah match perempuan jauh lebih banyak dari jumlah match laki-laki. Itu artinya, bukan hanya anda yang berjuang mengenal doi lebih dalam. Itu artinya, chat pertama adalah koentji! Ibarat foto tinder yang aduhai itu persyaratan administrasi, chat pertama itu seperti interview.  Chat anda harus unik, simple, dan bikin penasaran. Jangan mulai dengan kata-kata ‘hai’ atau ‘kuliah dimana’ karena itu basi. Coba dengan ‘saya adalah presiden Indonesia ke 9’ atau ‘Saya cinta Nahdatul Ulama’, mungkin itu akan berhasil menggaet hati si doi.

Lancar di chatting, anda harus langsung mengagendakan pertemuan dengan si doi. Ajak doi makan siang bareng, atau makan malam bareng. Jangan sarapan bareng karena kalau pagi hanya warung bubur dan nasi uduk yang buka, kecuali memang anda menganggap romantis adalah seperti itu. Jangan ajak nonton film juga, karena disamping mahal, anda juga tidak bisa mendalami kepribadian doi lebih dalam.

Hal yang perlu diingat, walaupun anda memilih doi pertama karena penampilan, ketika anda janjian dengan doi untuk ketemuan, jangan pernah bohong soal pakaian anda. Biasanya trik ini digunakan untuk melihat apakah doi sesuai dengan fotonya atau tidak. Jika kalian merasa di foto seperti Pevita tapi di asli seperti Paul Pogba, anda jangan pernah meninggalkan si doi di lokasi dengan membohongi doi. Karena belum tentu yang bohong itu hanya kita, betul?

Rabu, 29 Agustus 2018

Kenapa saya tetap menulis (full english)

I've started this blog around 4 years ago. Its been a while. I never thought it would be so hard to keep writing. Last year, i posted only 2 or 3 things. This year should be more.
Honestly, not much people read my blog. Every day, its around 10-20 people come to my blog. I really appreciate that.

So, i contemplate with myself, why i still want to write?

I'm not intent to offend my readers, but, i'm not writing for them. 10-20 people dissapointment which maybe 10% of them just unintentionally directed here by ads, would not be a burden for me. For money? Hell yeah. I never got even only a single rupiah. Never. In fact, im not only writing in this platform, i constantly write on my Instagram Post, and also on my twitter.

So, why?

I remember, my childhood always been filled by reading, reading, and reading. I read Enid Blyton's the Famous 5s. That is probably my first text only book. I really love the way George was described in that book. Together with my sister we collected all the series. We still have them all right now. I also read many comics. Im pretty sure 95% of them are by japanese author. Detective Conan, Miiko, Eyeshield 21, Doraemon, Dorabase, and many more. I also read BOBO Magazine back then. Oh, so nostsalgic. I started reading news paper at 4th elementary grade. Well pretty much, Agatha Christie and Sherlock Holmes are honorable mention too. It didnt take a long time for me, to start asking, Can i do better than this great writter?

And, i dont know where i got this fact, but i know that Einstein, Or Newton, every genius minded person that ever born, are good in writing.  Am i born to be like them?

 I am a person who really like to talk by myself. I do it really often. I dont know why i keep doing, but it just feels fun. Why not  put my speak-to-myself things on Internet?

When i made this blog, i was reading mystery book a lot. In fact, if im in the book store now, the first book i'll looking for, probably mystery-thriller books. But, somehow these book just too hard to write. My first post was a mainstream one. I remember back then me and my class mate had homework to write on a paper about "Who am I". So instead just writing it on a paper, i make a blog, and post my homework here.

And, i found it to be really fun.

 And yeah, that's why i start writing. Passion. Nothing more. I know im not a left-brain person. I am really right-brain. But, im not good at painting, music, or sports. So where ?

Probably, Writing.

Senin, 22 Januari 2018

Pilih Jokowi di Pilpres 2019?

Pemilihan Presiden atau Pilpres tahun 2019 memang masih satu setengah tahun lagi. Namun, tidak ada salahnya menimbang nimbang dari sekarang untuk menilai, siapakah yang pantas untuk kita pilih menjadi Presiden di tahun 2019.

Sampai sekarang, nama yang kelihatannya sangat pasti untuk maju di Pilpres 2019 adalah Jokowi. Jokowi sendiri sudah 3 tahun menjabat sebagai presiden Indonesia. Kerja,kerja, kerja menjadi slogan Jokowi. Lalu sebenarnya apakah Jokowi itu presiden yang baik?

Well, baik itu relatif dan opini. Menurut rakyat? Menurut politisi?

Paling tidak, mari beberkan faktanya.

1. Infrastruktur

Jika dilihat kembali, pada debat debat dan kampanye waktu pilpres 2014 pak Jokowi, Infrastruktur cukup jarang dibahas. Dan surprise, pembangunan Infrastruktur era pak Jokowi benar benar menjadi pusat konsentrasi. Anda bisa baca dan googling saja berapa km tol yang sudah dibangun, berapa pelabuhan yang dibangun dan sudah berapa MW pembangkit listrik yang dibangun (saya tidak akan detail karena banyak sekali yang dibangun). Bisa dilihat, pak Jokowi ini mengambil langkah improvement. Jokowi ingin meningkatkan infrastruktur untuk mengakomodir pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 berada pada 5.09 % yang mana masih dibawah ekspektasi. Namun dampak positif pembangunan Infrastruktur tentu tidak instan. Kebijakan pembangunan infrastruktur memang kurang populer untuk masyarakat menengah ke bawah. Namun, pak Jokowi tetap mengambil langkah ini. Saya pikir dari 7 presiden yang pernah menjabat, hanya pak Jokowi yang mengambil langkah pembangunan infrastruktur begitu cepat. Dengan percepatan pembangunan Infrastruktur, diharapkan biaya logistik dapat diturunkan.

Saya pikir ini langkah yang patut diapresiasi. Karena ketertinggalan kita dengan negara lain memang sudah jauh sekali teritnggal secara Infrastruktur. Kapan lagi kita akan mengejar? 

Menurut saya, banyak sekali yang menganggap Jokowi pencitraan. Padahal nyatanya, Jokowi kalau mementingkan citranya, BBM subsidi nggak akan dicabut. Seandainya Jokowi pencitraan, anggaran infrastruktur tidak akan sebesar sekarang. Tahun RAPBN 2018, anggaran infrastruktur mencapai 410.4 Triliun! Bandingkan jaman SBY yang hanya 154.7 triliun pada tahun 2014. Ini tentu bukan kebijakan yang memanjakan masyarakat. Ini jelas, Jokowi tidak pencitraan sama sekali. Jokowi justru membahayakan suaranya yang terkenal sebagai Presiden Rakyat.

2. Ekonomi

Mungkin ini yang menjadi Rapor yang tidak terlalu baik untuk pak Jokowi. Bayangkan saja, untuk di kisaran 5% saja Indonesia masih ngos-ngosan. INdonesia belum mampu mencapai 6%, sedangkan janji spektakuler Jokowi adalah mencapai 8%. Namun, perlu diingat, hal ini juga diakibatkan daya beli masyarakat yang terganggu. Pada jaman pak SBY(pak SBY kerap kali mencapai pertumbuhan 6% selama masa kepemerintahannya), BLT, subsidi BBM dan bantuan sosial sangat sering dibagikan. Namun, pada era Jokowi, hal itu tidak dilakukan, bahkan subsidi BBM di cabut. Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat menurun. Padahal PDB Indonesia ditopang 50% lebih oleh konsumsi rumah tangga. 

Inilah PR Jokowi, bagaimana bisa kondisi EKonomi yang sehat tapi pertumbuhan Ekonomi biasa biasa saja? Memang, kita masuk G-20 yaitu negara dengan GDP atau PDB 20 besar di dunia, dan menurut Sri Mulyani dikutip saat acara Tv Economic Challenges di metro tv, untuk PDB lebih dari 1 triliun dolar, pertumbuhan ekonomi 5% itu  "Quiet High". Tapi, melihat kondisi Ekonomi global yang membaik dan harga komoditas mulai naik, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa naik signifikan di 2018. Kalau ada poin positif ekonomi Indonesia di tangan Jokowi : Kemudahan berbisnis di Inonesia. Kemudahan berbisnis Indonesia atau Ease of doing business meningkat dari posisi 91 ke 72. Pak Jokowi menargetkan mencapai peringkat 40.

3. Poin-poin penting lainnya

Ada beberapa kasus yang menjatuhkan Jokowi. Seperti baru baru ini, impor beras. Impor beras itu sebenarnya wajar, lalu apa yang tidak wajar? Waktunya. Kemendagri memerintahkan untuk mengimpor beras disaat petani-petani di INdonesia sedang panen. Hal ini menyebabkan harga beras yang turun(Beras yang diimpor sekitar 500000 ton, kategori beras khusus). Saya pikir Mendagri telah melakukan blunder dan menjatuhkan nama Jokowi apalagi menjelang pilpres.

Poin penting lainnya yaitu janji Jokowi yang tidak bagi-bagi kursi ke partai. Bullshit, nyatanya pada awal pembentukan kabinet kerja 14 mentri dari parpol dan hanya 20 kursi untuk kalangan profesional. Mentri pendidikan yang dulu ingin diambil dari PGRI pun sampai sekarang belum terwujud. Masalah penunjukan pejabat kerap kali terjadi di era pemerintahan Jokowi. Dulu ada Budi Gunawan, ada pula Arcandra Tahar. Budi Gunawan sekarang malah menjadi ketua BIN selepas di Polri. Jokowi ini seakan ingin menempatkan semua orangnya berada dalam jajaran pejabat. Menurut portal berita Asumsi, Jokowi adalah a very good politician, and indeed!

Sebenarnya, masih banyak poin yang belum dibahas secara detail seperti Pangan, HAM, penegakan hukum dan sebagainya, namun karena keterbatasan waktu saya dalam menyusun blog ini, maka saya cukupkan dulu sampai disini. Memang belum menyampaikan seluruh fakta, namun ini poin-poin besarnya. Lembaga survei sampai saat ini masih menempatkan Jokowi pada posisi pertama untuk menjadi presiden. Kepuasan masyarakat pun mencapai 60%. Untuk sekarang, Jokowi masih pilihan yang tepat menurut saya. Kita tidak tahu siapa saingan Jokowi nanti di 2019. Kemungkinan terbesar pak Prabowo. 


Jangan benci politik, perhatikanlah politik, sukailah politik, mari berdemokrasi, mari pilih pemimpin yang terbaik!

Sumber-sumber :
http://properti.kompas.com/read/2017/12/08/213705121/anggaran-infrastruktur-2018-naik-jadi-rp-4104-triliun

https://news.detik.com/berita/2729985/kabinet-kerja-jokowi-14-menteri-dari-parpol-20-profesional

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171101082939-92-252614/naik-ke-peringkat-72-kemudahan-berbisnis-ri-di-bawah-vietnam

http://ekonomi.kompas.com/read/2016/03/22/060000726/Jokowi.SBY.dan.Infrastruktur

https://www.kompasiana.com/akbarmaaaaa/5a3dee89f1334450b5203df4/bagaimana-ekonomi-indonesia-di-era-jokowi

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170912114612-20-241132/survei-tingkat-kepuasan-jokowi-jk-683-persen

Jumat, 01 Desember 2017

Keluh Kesah Saya Soal Setya Novanto

Belakangan ini kita ribut dengan kasus Setya Novanto. beliau dituduh telah menggelapkan dana ektp sebesar 2.3 Triliun rupiah. Dikit ya. Cuma 1/500nya APBN Indonesia.
.
.
.
Dikit jerawat kuda! Mari kita telaah seberapa tebal kantong setya novanto. 2.3 triliun rupiah jika dikonversi ke uang kertas 100ribuan, maka ada 23 juta lembar 100ribuan. Jika tebal uang 100ribuan adalah sekitar 0.01 cm, maka 2.3 triliun akan memberikan ketebalan sekitar 230000 cm atau sekitar 2300 meter !!! Bayangin 2300 meter isinya uang semua! Itu duit apa lintasan Jogging ituh -_- Keren juga kan jogging diatas uang.

Dan belakangan, kasus ini diwarnai oleh dugaan pura pura sakit dan kecelakaan yang dimanipulasi. ini kan salah ya. kan kita sebagai manusia ngga boleh Suudzon. Bolehnya berburuk sangka ya.

Nggak, tapi emang, menurut saya pak Setnov ini melakukan Diving. apalagi yang kasus ke 2. yang nabrak tiang. itu parah banget coy. Keliatan kalo menurutku. Coba bayangin, airbag kagak ngembang. Ajudan sama Sopir selamet. lha kok pak Setnov terluka parah sampe benjol segede bakpao -_- bakpaonya isi ayam lagi. Gua ceriga airbagnya isi bowling tuh.

Bicara soal Setya Novanto, selalu gak pernah lengkap kalo gak bahas aset beliau. Total kekayaan beliau yang terlapor pada saat april 2015, adalah sekitar 114 miliar. Dan dalam 114 miliar itu, terdapat 17 harta benda tak bergerak seperti tanah dan rumah. 17 bro. gua curiga itu beli rumah sama tanah bukan buat tempat tinggal atau investasi. buat dijadiin dompet bro. lu bayangin duit sepanjang 2300 meter ditaroh mana? di rumah lah. jadi setnov beli rumah tu kaya beli dompet. terus setnov kalo beli dompet... di toko lah. Masa bikin dompet homemade. kan susah boy, paling pol pake kulit ayam tuh dompet. kan enak.

Tapi menurut saya ada benernya sih korupsi ektp ini. buktinya adalah, apalagi kalo bukan pembuatan ektp. Ini salah satu bukti paling dekat dengan kita. Lu bayangin, aku dulu ngurus bikin ektp yang ukurannya cuma 8 cm x 5 cm aja, butuh setengah tahun boyy!! Setengah tahum -_- tuh panjangnya kan 8 cm tuh, kalo setengah tahun berarti sebulan cuma bikin 1.5 cm kurang ituh. gua aja bikin laporan setebel 2 cm aja cuma 2 minggu. Emang ni kartu bikinnya diapain sih. Engga mungkin kan dibikinnya ditanem dulu, baru dipanen. Masa nanti ada "Musim panen ektp". Jadi nanti kalo ada yang nagih kok ektp belum jadi jadi, petugasnya bilang "Maaf mbak, belum panen". Kan ga gitu.

Ngoomong-ngomong soal Setnov, mari kita coba bermimpi sedikit. Mari kita berada di posisi kita punya 2.3 triliun rupiah. Ya mimpi dulu aja kali mblo, nanti kalo dah gede baru tuh.... mimpi lagi.

Oke, back to topik, mari kita byangin kalo setnov beli follower instagram pake uang 2.3 triliun itu. Katakanlah 100 follower harganya 10ribu. Dengan 2.3 triliun maka bisa membeli sekitar 23 Milyar FOLLOWER!!! Padahal penduduk bumi itu hanya 7 milyar -_-. Sedangkan pengguna Instagram hanya ada 800 juta. Jadi kasian tuh yang jadi penyedia jasa follower nya. Bingung nyari follower dimana. Nanti jadi Astronot bukan untuk jadi penelitian lagi. Tapi nyari alien buat follow Instagramnya setnov. Biasalah, Papa suka gitu.

Makasih, saya Titho.





Sabtu, 02 September 2017

Menjadi Diri Sendiri di Indonesia

Beberapa bulan yang lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi benua yang terletak di utara Asia, yaitu Eropa. I was there for about 2 weeks. And guess what? I was really amazed by European people. Ya, saya tidak memiliki sedikitpun minat kepada tempat-tempat wisata disana, tapi saya tertarik banget dengan kebudayaan mereka!

To be honest,  Indonesia memiliki tujuan pariwisata yang jauuuuuuhhh lebih indah dan lebih menarik. Untuk Eropa, kamu bisa searching tempat wisata di google, klik, lalu pilih foto yang jernih, dan kamu sudah bisa dianggap kesana. Di Indonesia? Damn, you are never feeling enough just seeing them through the lens, taste it!!

Oke, so, apa yang sangat menarik sebenarnya di Eropa? Orang-orangnya! Disana banyak banget orang yang jalan kaki. Aku sangat jarang melihat motor di Eropa, kebanyakan kendaraan adalah mobil, tapi pejalan kaki jauuh lebih banyak!

Di eropa, damn, banyak banget orang makan sendiri, jalan sendiri. Di sana juga banyak sekali vending machine, jadi uang logam benar benar terpakai disini. Bla,bla bla, banyak yang bisa disampaikan tapi aku yakin kalian sudah tahu.


Kita tahu, di Indonesia, khususnya jawa ada budaya basa-basi. ya budaya basa basi ini ya, hanya basa basi saja. Kalo ketemu orang  senyum, di sapa. Kalo lagi makan ya yang lain ditawarin. Kalo gak gitu, nanti di bilang sombong sama yang lain.

Ada lagi, budaya oleh oleh. lagi jalan jalan, kita keinget sama tetangga. Harus di oleh olehin. Kalo ga di oleh-olehin, nanti takut di omongin sama tetangga.

Jadi, saya simpulkan orang-orang Indonesia begitu memikirkan imagenya di mata orang lain. Banyak sekali saya ketemu orang yang belajar bahasa Inggris, tapi gamau diajak speaking bahasa Inggris, karena alasan belum bisa. Aneh ya? Itu karena memang mereka takut dipandang tidak bisa.

Di Indonesia, orang Introvert sangat susah untuk menjadi dirinya sendiri. Mereka terkekang oleh budaya. Mereka dituntut untuk menjadi orang yang talkactive. 

Tak hanya Introvert saja, orang orang Nerd, sangat susah untuk beradaptasi disini. Coba bayangkan ada orang naik skateboard ke kampus di sini. Diketawain. Pasti. Jadi bahan omongan.

Disini, makan sendirian, dibilang jomblo. Nonton film sendiri dibilang jones. Ini sangat mengganggu, gak bisakah kalian diam? Makan sendiri itu menyenangkan. Nonton sendiri itu khidmat.

Disini, penampilan harus benar benar diperhatikan. Kalo kuliah pake kemeja. Kalo main jangan formal formal. Pakaian harus rapih. Keluar harus udah mandi. Kalo nggak? Dijauhin lah, dianggep aneh, bauk, dekil.

Disini, sungguh, orang orang gak akan berhenti komentar, "eh gak boleh pake itu, dosa", "eh jangan pacaran, dosa", "eh jangan makan indomie, nanti tipus", "eh kok kamu gendutan?". Shut up, this is my life. 

Disini, kemana mana sendiri, gak bareng temen kampus, bakal selamanya dijauhin, Di anggep apatis. Kita akan dipaksa untuk gabung ikut kegiatan kegiatan kampus. Kalo nggak, ya dicap apatis.

Menjadi diri sendiri di Indonesia akan benar-benar susah. Mau jadi pemain sepak bola, dianggep mimpi siang bolong. Mau jadi pelukis, dianggep ga ada harapan. Mau jadi koki, dianggep aneh. Ah sudahlah. 

Disini, di Indonesia, opini masyarakat adalah raja. Mereka bisa sangat nyelekit dihati.


Aku pikir orang-orang Indonesia harus mulai openminded, dan tidak perlu memikirkan apa kata orang. Dan kita harus belajar untuk diam. Gak usah terlalu mencampuri urusan orang.


Jumat, 16 Juni 2017

Menjadi Logic

Saya adalah seorang mahasiswa teknik. Sehari-hari tentunya saya berkutat dengan problem matematika, masalah efisiensi, serta stabilitas sistem. Sounds very logic right?

Yah memang kenyataannya memang seperti itu. Lingkungan membangun karakter. Berada dilingkungan yang sangat logic, membuat saya tentunya menjadi logic.Tak hanya saya, teman-teman sayapun seperti itu. Setiap hari kita bicara sesuatu yang sangat scientific, hingga jokes kami pun serasa scientific. And you know what? I love that, but sometimes, i hate that.

Why i love that?

Karena itu passion saya. I love those things that related to math, physics, and science. Terasa sangat keren ketika kita sedang membicarakan sesuatu yang mungkin dianggap sebagian orang tidak penting, well tidak penting karena mereka tidak tahu. Menjadi logic juga sangat menyenangkan karena kami terhindar dari masalah yang pelik. Karena kita hanya bermain logic.

Why i hate that?

Karena secara tidak sadar, orang-orang teknik, berwawasan cukup sempit(i dont say all of them). Coba tanyakan kepada mereka soal konflik politik, mereka akan menjawab ala kadarnya. Coba tanyakan masalah cinta dan perasaan, mereka akan menjawab dengan wajah malu malu. Tidak percaya? Anda pernah bergaul dengan orang-orang Politik, Sejarah, Sastra, dan lainnya? Pernah sadar, betapa liarnya pikiran mereka?

Sebagai contoh, saya punya teman, dan dia officially Islam, tapi, dia tidak sholat, dan tidak mempercayai Islam. Why? Karena katanya belum ada yang bisa meyakinkan dia mana agama yang benar, besides, dia tahu pasti kalau Tuhan itu ada.

They playing with their imagination. Logic are very small amount of brain. But imagination? it goes everywhere.

Ini yang saya tidak punya. Kemampuan untuk berimajinasi tinggi. Orang-orang teknik, berimajinasi dengan rumus. Ini yang menyebabkan mereka berwawasan sempit.


PS: Anyway, there is no research behind this text. Dont judge me just because i missconcept all those things. It just based on my personal perspective.