Sabtu, 02 September 2017

Menjadi Diri Sendiri di Indonesia

Beberapa bulan yang lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi benua yang terletak di utara Asia, yaitu Eropa. I was there for about 2 weeks. And guess what? I was really amazed by European people. Ya, saya tidak memiliki sedikitpun minat kepada tempat-tempat wisata disana, tapi saya tertarik banget dengan kebudayaan mereka!

To be honest,  Indonesia memiliki tujuan pariwisata yang jauuuuuuhhh lebih indah dan lebih menarik. Untuk Eropa, kamu bisa searching tempat wisata di google, klik, lalu pilih foto yang jernih, dan kamu sudah bisa dianggap kesana. Di Indonesia? Damn, you are never feeling enough just seeing them through the lens, taste it!!

Oke, so, apa yang sangat menarik sebenarnya di Eropa? Orang-orangnya! Disana banyak banget orang yang jalan kaki. Aku sangat jarang melihat motor di Eropa, kebanyakan kendaraan adalah mobil, tapi pejalan kaki jauuh lebih banyak!

Di eropa, damn, banyak banget orang makan sendiri, jalan sendiri. Di sana juga banyak sekali vending machine, jadi uang logam benar benar terpakai disini. Bla,bla bla, banyak yang bisa disampaikan tapi aku yakin kalian sudah tahu.


Kita tahu, di Indonesia, khususnya jawa ada budaya basa-basi. ya budaya basa basi ini ya, hanya basa basi saja. Kalo ketemu orang  senyum, di sapa. Kalo lagi makan ya yang lain ditawarin. Kalo gak gitu, nanti di bilang sombong sama yang lain.

Ada lagi, budaya oleh oleh. lagi jalan jalan, kita keinget sama tetangga. Harus di oleh olehin. Kalo ga di oleh-olehin, nanti takut di omongin sama tetangga.

Jadi, saya simpulkan orang-orang Indonesia begitu memikirkan imagenya di mata orang lain. Banyak sekali saya ketemu orang yang belajar bahasa Inggris, tapi gamau diajak speaking bahasa Inggris, karena alasan belum bisa. Aneh ya? Itu karena memang mereka takut dipandang tidak bisa.

Di Indonesia, orang Introvert sangat susah untuk menjadi dirinya sendiri. Mereka terkekang oleh budaya. Mereka dituntut untuk menjadi orang yang talkactive. 

Tak hanya Introvert saja, orang orang Nerd, sangat susah untuk beradaptasi disini. Coba bayangkan ada orang naik skateboard ke kampus di sini. Diketawain. Pasti. Jadi bahan omongan.

Disini, makan sendirian, dibilang jomblo. Nonton film sendiri dibilang jones. Ini sangat mengganggu, gak bisakah kalian diam? Makan sendiri itu menyenangkan. Nonton sendiri itu khidmat.

Disini, penampilan harus benar benar diperhatikan. Kalo kuliah pake kemeja. Kalo main jangan formal formal. Pakaian harus rapih. Keluar harus udah mandi. Kalo nggak? Dijauhin lah, dianggep aneh, bauk, dekil.

Disini, sungguh, orang orang gak akan berhenti komentar, "eh gak boleh pake itu, dosa", "eh jangan pacaran, dosa", "eh jangan makan indomie, nanti tipus", "eh kok kamu gendutan?". Shut up, this is my life. 

Disini, kemana mana sendiri, gak bareng temen kampus, bakal selamanya dijauhin, Di anggep apatis. Kita akan dipaksa untuk gabung ikut kegiatan kegiatan kampus. Kalo nggak, ya dicap apatis.

Menjadi diri sendiri di Indonesia akan benar-benar susah. Mau jadi pemain sepak bola, dianggep mimpi siang bolong. Mau jadi pelukis, dianggep ga ada harapan. Mau jadi koki, dianggep aneh. Ah sudahlah. 

Disini, di Indonesia, opini masyarakat adalah raja. Mereka bisa sangat nyelekit dihati.


Aku pikir orang-orang Indonesia harus mulai openminded, dan tidak perlu memikirkan apa kata orang. Dan kita harus belajar untuk diam. Gak usah terlalu mencampuri urusan orang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar