Sabtu, 11 Juni 2016

Miko Series

Miko terbangun dari tidurnya. "Saatnya Kuliah," pikirnya. Namun Jam Dinding mengatakan masih jam 02.00 pagi. "Sahur ah," katanya. Namun, kalender bersaksi ini bukan bulan Puasa. "Gua kan Nyaur puasa yang bolong kemaren gara-gara sakit", Miko tetap menjalankan Sahurnya. 

Fajar pun terbit, dan Miko bersiap untuk berangkat ke Kampusnya. Walaupun itu hari Sabtu. "Gua kan Puasa, kagak boleh males-malesan dong!", begitulah sangkaannya Miko. Saat sedang menuju tangga kos, dia berpapasan dengan Rante, yang tentunya dia sedang memegang makanan. "Oi Mik, aneh banget kau hari gini masih jam tujuh rapih begitu? Mau apel pacar kok bawa koper segala?" Tanya Rante. "Bego lu, nte. Ini Tas bukan Koper, lagian elu yang aneh, jam 7 tapi lu bisa dapet KFC, beli dimana lu?", jawab Miko. 

"Ah kau ni, ini bukan KFC, ini MCD, mereka kan buka 24 jam". "Ohh, yaudah yaudah deh cepet lu sana minggir badan lu udah kaya pertahanan Chelsea aja, sulit ditembus, gua mau kekampus nih belajar, lagian elu makan didepan orang Puasa". "Eh gila kali kau ya, hari gini Puasa, bukannya ini Hari Tasyrik?". "Oh iya kah, kaga ngerti gua, yaudah sini McDnya".

Diperjalanan Miko melihat orang mencurigakan sedang merokok didepan kos tepatnya di teras. "Ngeri banget dah, ngerokok sambil siul", Pikirnya. Rupanya itu bapak kosnya, dan yang siul? Ternyata burungnya, yang dipelihara. 

Sesampai dikampus Miko pun menerobos masuk, walaupun pintu tidak dikunci. Miko melihat sekitar ternyata tidak ada siapapun yang berada di kampusnya. "Memang hari sabtu hari paling sepi dikampus kali ye, kapan kapan gua sabtu kesini lagi, terus Malmingan disini dah", pikir Miko, yang benar-benar tidak punya acara jika malam minggu tiba. Miko ini jomblo 18 tahun, padahal umurnya 17 tahun, yah udah diibaratkan dari lahir jomblo. Mungkinkah Miko bisa memiliki pasangan dalam waktu dekat?

Miko pun duduk di lorong dan mulai membuka buku dan laptopnya, mengerjakan tugas sambil browsing tentang Audio engineering yang merupakan minatnya. Miko termasuk mahasiswa yang cerdas dan pintar. Ketika jam menunjukkan pukul 10.00, Miko merasa deg-degan, gemetaran, seperti drama utaran. "Aduh kenapa nih gua? Masuk angin? Ah ngga deh kayanya ini ada yang aneh".

Miko tak menghiraukan pertanda-pertanda aneh ini. Miko pun mengeluarkan bukunya yang lain. Miko berusaha fokus,namun dia tahu, ini ada yang aneh.

Tak lama kemudian, muncullah seorang wanita cantik yang kemudian duduk dua kursi disebelah Miko. Miko semakin gemetaran, dan akhirnya dia tahu penyebabnya. "Permisi mbak, mbak ngapain disini? kan hari sabtu", tanya Miko. Wanita tersebut tidak langsung menjawab Miko, dengan elegannya seperti iklan shampoo dia mengibaskan rambutnya, padahal rambutnya pendek. "Saya sedang nunggu Pak Bambang(Dosen)". "Ohh gitu mbak, cuma berdua mbak?" Tanya Miko hati-hati.

"Enggak lah, kan ada kamu", goda wanita tersebut. Miko pun yang wajahnya tampan sudah sering sekali dapat godaan, dan diapun sudah biasa menanggapinya. "Nggak lah, orang saya ntar pulang kalo ada Dosen", jawab Miko enteng.

"Lhah kok kamu gak pergi sekarang?" tanya wanita itu. "Emang ada siapa mbak?". jawab Miko bingung. " Loh kamu gimana sih! Saya ini kan Dosen Pembimbing kamu yang waktu itu nyoret skripsimu berkali-kali, masa kamu lupa sih? Sekarang gimana progres skripsimu lancar? Sampai saya lihat lagi dan gak bagus, yasudah kamu wisuda tahun depan".

Miko pun menghilang dari Kampus. Rupanya karena itu Miko gemetaran. Miko merasakan betul pertanda buruk.



                                                                            THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar