Senin, 05 September 2016

True Story Komedi

Kring-kring. Alarm berbunyi. Rayhan pun bangun dari tidurnya. Ketika dia mau matiin alarm, ternyata itu alarm milik teman sebelah kamarnya. Saat dia melihat jam di Handphonenya, dia tertegun, "hah jam 2 pagi?". Ternyata dia sadar, jamnya itu waktu arab.

Setelah mandi, pake baju, dan menyiapkan tas, baru dia pakai celana dalam. Rayhan pun siap. Siap Ujian Teknik Komputasi(Tekkom). Mata Kuliah ini intinya cuma ngitung pake kalkulator, nama lainnya mungkin metode numeris. Pokoknya kalo gak pake Kalkulator, mending nikah sama pengawas ujiannya. Lebih gak siap ngerjain tekkom gak pake kalkulator dibanding nikah dini.

Yapp, saat dalam perjalanan ke tempat ujian, Rayhan tidak menemukan kendala berarti, tidak ada polisi tidur yang tiba-tiba bangun, atau polisi bangun yang tiba-tiba tidur. Dan Rayhan pun selamat sampai tempat ujian dan tidak salah ruangan.

Sesampainya di ruangan, duduk, berdiri, duduk lagi, ternyata itu ruangan senam. Salah ruangan. Setelah sampai ke ruangan yang benar, menyiapkan pulpen, kalkulator,kertas ujian, ktm, popcorn, batagor siomay, makanan khas batak, maka siaplah ujian dimulai.

Rayhan pun lancar mengerjakan ujiannya. Padahal dia sedang mengisi identitas. Ketika melihat soalnya, Rayhan merasa ujiannya akan memakan waktu cukup banyak jika pakai pinggiran keju dan saus sambal pake tomat.

Ditengah-tengah ujian, pengawas berkeliling untuk mengecek kehadiran mahasiswa dan absensi kehadiran. Ketika pengawas mendatangi Rayhan, "Mohon KTMnya mas", Rayhan pun menjawab Oke. Saat Rayhan berikan, dia menegurnya "Mas ini surat tanah". "Oh maaf maaf saya sedang tidak fokus".

Keringat pun bercucuran karena gugup dan sulitnya ujian. Saking banyaknya yang keringetan, ruangan pun banjir setinggi pinggang orang dewasa.

Waktu terus berjalan dan akhirnya waktu pun telah habis dimakan. Saatnya mengumpulkan lembar jawaban. Berbondong bondong mahasiswa keluar sambil mngeluarkan umpatan umpatan, "Ujian Sulit", "Sialan, Gak sesuai yang diajarkan", "Turunkan Harga UKT!". Rupanya jiwa hemat mahasiswa masih terbawa.

Namun, tanpa sadar Rayhan melakukan kesalahan paling fatal dalam hidupnya saat itu.

Bersambung ke Part 2


Bohong, lanjutannya disini.

Sesampainya di kos, Rayhan segera mengeluarkan isi tasnya. Mulai dari Buku, Pulpen, Mantan yang terbuang, semua dikeluarkan.

Dan ketika Rayhan melihat selembar kertas.. Rupanya itu lembar jawab ujian Tekkomnya tadi. Gawat. Sangat Gawat. Waktu menunjukkan pukul 12 siang, waktu arab. Akademik sudah tutup. Satu satunya jalan hanya besok. Jalur alternatif lainnya seperti kemarin, atau nanti tidak mungkin.

Rayhan pun bingung dan akhirnya tertidur pulas saking bingungnya.

Keesokan harinya, Rayhan segera bangun pagi, jam 5, waktu indonesia barat. Mandi, pake celana dalam, pake baju, ga pake celana luar. Rayhan pun langsung berangkat ke Akademik.

Sesampainya disana, rupanya Akademik belum buka. karena masih jam 5 lewat 29 detik lewat 10 menit. Rayhan pun menunggu disana dan ketika akademik buka dan Rayhan masuk, petugasnya bilang, "Baru ada pisang goreng mas". Gile, bingung juga akademik jualan gorengan. "Bukan mbak, saya mau ngasih lembar jawab yang terbawa kemarin, tapi boleh deh satu pisang gorengnya."

Mbaknya menjelaskan kepada Rayhan untuk segera menemui kepala departemen(kadep) beserta badan dan kakinya. Buat surat pernyataan dan bawa lagi ke akademik.

Oke, Rayhan pun langsung berlari dengan kencang menuju laboraturium dimana kepala departemen bersinggah bersama badan dan kakinya.

Sesampainya disana ternyata kadep belum datang. Rayhan pun menunggu lagi. Kali ini nunggunya sangat lama. Saking lamanya, Rayhan pun menamatkan Naruto 700 chapter.

Ketika beralih ke One Piece, ternyata Pak Kadep sudah datang. Rayhan pun menemuinya dan menjelaskan masalahnya. Pak Kadep pun percaya Rayhan jujur, dan membuatkan surat pernyataan.

Rayhan pun lega, dan segera kembali ke kos untuk belajar.

THE END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar